type='text/javascript'/>

Choirul Mahfud Marsahid

"berbagi adalah ibadah. this web for sharing".

Saturday, October 26, 2013

Masjid Cheng Ho dan Prospek Peradaban Islam di Asia Tenggara


            Baru-baru ini, STAIN Jember menyelenggarakan seminar internasional bertajuk masa depan Islam di Asia Tenggara. Digelarnya acara tersebut bukan tanpa alasan. Tantangan dan peluang globalisasi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi alasan utamanya. Narasumber dalam seminar tersebut diantaranya pakar Peradaban Islam dari Malaysia dan Thailand (Prof. Dr. Siti Ruqayah Hj Tibek), Dr Abdullah Yeelah (Abroad Amuni Association Of Shoutern Border Provinces Thailand), Dr. Pujiono, M.Ag (STAIN Jember), Asep Ahmad Fathurrohman (Dosen FAI dan PPS PAI UNINUS, PPS IAIC Tasikmalaya), DR. Choirul Mahfud, M.Pd.I, M.IP (Dosen pascasarjana UMSurabaya dan direktur eksekutif LKAS/ Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya) dan Ahmad Asroni (Dosen UIN Sunan Kalijaga dan peneliti Tolerance Institute, Yogyakarta).
            Minan Jauhari mencatat sambutan Ketua Panitia Dr. Ahidul Asror, M. yang mengungkap catatan sejarah bahwa peradaban Islam mengalami perkembangan yang cukup luar biasa bahkan kebangkitannya yang terjadi di berbagai kawasan, salah satunya juga terpusat di Asia Tenggara. Karenanya wacana tentang Asia Tenggara Modern, diakui oleh beberapa pengamat telah mengalami dinamika yang luar biasa. Bahkan modernisasi Islam yang terjadi di wilayah ini dikenal lebih terbuka dibanding dengan beberapa kawasan lainnya. Fenomena kebangkitan Islam inilah menurut Asror telah melahirkan tesis yang berisikan tentang prediksi bahwa kawasan Asia Tenggara berpotensi menjadi sebuah konsentrasi bagi lahirnya peradaban Islam di masa yang akan datang.
Meski demikian Asror juga menegaskan pada sisi yang lain, kebangkitan Islam di Asia Tenggara tidak dapat terhindar dari berbagai persoalan yang menyertainya. Munculnya ketegangan politik-sosial-kultural yang terjadi menjelang milenium ketiga serta ragam artikulasi Islam pada masa transisi demokrasi yang terjadi di beberapa negara di kawasan ini, menjadi bukti bahwa kebangkitan Islam di Asia Tenggara masih menyisahkan berbagai persoalan serius.
Dr. Choirul Mahfud dalam acara tersebut juga menyampaikan salah satu bukti kebangkitan peradaban Islam di kawasan Asia Tenggara adalah adanya pembangunan masjid Cheng Ho di beberapa kawasan di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Menurutnya, Masjid Cheng Ho yang dimaksud adalah bangunan masjid berarsitektur Tiongkok yang unik dan inspiratif.
            Sementara itu, Prof. Babun Suharto, Rektor STAIN Jember menjelaskan maju-mundurnya peradaban Islam di Asia Tenggara tidak luput dari dukungan berbagai pihak, terutama universitas dan perguruan tinggi Islam di kawasan ini.
            Pernyataan optimisme Babun Suharto tersebut tentu saja sangat beralasan. Apalagi Islam dalam sejarahnya pernah mengalami masa kejayaan di era dinasti Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan, kesehatan, teknologi dan lainnya. Juga banyak tokoh intelektual muslim yang lahir dari lembaga pendidikan Islam pada waktu itu.
            Tentu saja, hari ini dan esok, prospek masa depan peradaban Islam di Asia Tenggara juga akan semakin membaik bila dilihat dari upaya kerjasama yang kini terus dibangun antar perguruan Tinggi Islam di kawasan Asia Tenggara. Misalnya saja, kini beberapa kampus Islam di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam terus menjalin kerjasama dalam berbagai bidang penelitian, pendidikan, dan publikasi ilmiah internasional.
            Sementara itu, Prof. Siti Rugayah Hj Tibek dari Universiti Kebangsaan Malaysia melihat masa depan peradaban Islam kini mulai bergeser ke arah penguasaan teknologi informasi. Ia mencontohkan di Malaysia dengan adanya mega proyek membangun peradaban Islam melalui film bernuansa islami, diantaranya film Upin Ipin, yang kini juga populer di Indonesia.
            Menurut Siti Rugayah, peradaban Islam yang ideal itu harus mengarah pada bangsa yang beradab. Yakni bangsa yang mencintai seni, budaya dan ilmu pengetahuan yang mendorong kemajuan, kemanfaatan, kesopanan, kejujuran, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian.***Choirul Mahfud

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More