type='text/javascript'/>

Choirul Mahfud Marsahid

"berbagi adalah ibadah. this web for sharing".

Monday, December 31, 2012

Pro-Kontra Kurikulum 2013


Di tahun 2013 ini, potret pendidikan di Indonesia dipastikan mengalami perubahan cukup signifikan. Setidaknya, karena adanya penerapan kurikulum 2013. Meskipun sudah dilakukan sosialisasi, pro dan kontra masih terus terjadi hingga saat ini.
Bagi yang pro beralasan bahwa kurikulum lama berbasis kompetensi (KBK) yang diterjemahkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dianggap sudah tidak lagi up to date. Bahkan cenderung memberatkan peserta didik. Warpres Boediono, misalnya, menilai terjadi “overloading” pelajaran untuk siswa. Di sinilah, perubahan kurikulum baru dianggap perlu sebagai solusi.
Sementara bagi yang kontra, kurikulum 2013 dianggap bukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah pendidikan di negeri ini. Sebab, kurikulum bukan satu-satunya kunci mengatasi masalah pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 dinilai tidak akan berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan di beberapa daerah dari Sabang sampai Merauke. Apalagi secara substansial, di dalam Kurikulum 2013 ada poin yang meniadakan mata pelajaran muatan lokal (mulok), yang bisa berdampak terhapusnya pelajaran bahasa daerah di Indonesia.
Karenanya, banyak pihak berharap kepada pemerintah agar tidak hanya berpikir tentang kurikulum baru, tetapi juga mau lebih memperhatikan peningkatan mutu guru sebagai pemegang kunci sukses pendidikan. Sebab, survei sering membuktikan bahwa adanya kurikulum tertulis (written curriculum) seringkali "gagap" menghadapi realita dan akhirnya acapkali yang berlaku di sekolah hingga dunia kampus adalah kurikulum yang tidak tertulis (hidden curriculum).
Pro-kontra di atas tentu saja patut dinilai secara positif dan wajar dalam era demokratisasi seperti saat ini. Karena semua itu bagian dari bukti cinta dan perhatian masyarakat kita yang berharap adanya penyelenggaraan pendidikan mutu di tanah air.***Choirul Mahfud

2 komentar:

setuju bgt,, pemerintah sepertinya kurang berpikir panjang... kok dgn mudahnya ganti2 kurikulum...

terima kasih, telah membantu menyelasaikan tugas saya :D

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More