type='text/javascript'/>

Choirul Mahfud Marsahid

"berbagi adalah ibadah. this web for sharing".

Sunday, June 24, 2012

BEC dan Dharmajala Gelar Doa Perdamaian

Baru-baru ini, Buddhist Education Centre (BEC) Surabaya bekerja sama dengan Yayasan Dharmajala Jakarta menggelar acara doa bersama untuk perdamaian Indonesia dan dunia. Menariknya, acara doa bersama kali ini menghadirkan Bhikkhuni terkenal asal Nepal, Ani Choying Drolma, dan Inayah Wahid, putri bungsu Gus Dur. Ongko Digdojo, Pendiri BEC Surabaya, kepada China Town mengatakan maksud dan tujuan digelarnya acara doa bersama tersebut. “Dari acara ini, kita semua mendambakan satu kehidupan damai dan lebih baik. “Kegiatan seperti ini bukan dimaksudkan untuk merubah orang lain menjadi lebih baik, tetapi mungkin doa adalah salah satu cara yang mendorong atau membantu perubahan itu. Tentu saja semua perlu dimulai dari diri kita sendiri, lalu kita bisa memberi pengaruh positif itu kepada keluarga, masyarakat dan negara” imbuh Ongko Digdojo. Sementara itu, Jimmy Lominto wakil dari Dharmajala Jakarta, mengatakan bahwa acara doa bersama perlu sering dilakukan, agar Tuhan senantiasa memberikan kebaikan dan kedamaian untuk dunia, termasuk Indonesia. Jimmy menambahkan bahwa acara ini sengaja tidak hanya untuk umat Buddha tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum. “Dengan mengajak masyarakat dari kelompok berbeda untuk bersama-sama melakukan doa. Maka, akan tercipta kondisi yang lebih baik” ungkapnya. “Acara ini bukan sekadar doa bersama, tetapi juga metode latihan bagi masyarakat yang bisa memberikan kedamaian diri, dan ketulusan hati bagi individu, dan dari individu tersebut mampu menjalin jejaring untuk menyebarkan kebenaran Dharma bagi semua” imbuhnya. Menurut Jimmy, doa yang dilakukan secara bersama dapat dianalogikan seperti setetes air yang menyatu dengan samudera. Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Buddha Shakyamuni, Jimmy mengatakan bahwa jumlah jasa kebajikan yang dikumpulkan setiap praktisi adalah sama dengan jumlah yang dikumpulkan seluruh kelompok. Itulah sebabnya selama berabad-abad doa bersama telah dilakukan di berbagai kebudayaan Buddhist. Maka dari itu, berdasarkan pada tradisi ini,  kegiatan doa Bersama Ani Choying Drolma untuk Perdamaian Indonesia dan Dunia kami gagas secara bersama. Ani Choying Drolma saat memimpin doa mengaku gembira karena mendapat dukungan dari golongan pendukung Gus Dur di Surabaya dan putri bungsu almarhum Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid, yang bersedia mendampinginya selama acara doa bersama dihelat. Sebelum memimpin doa, Ani mengatakan, sebenarnya semua agama memiliki ajaran moral yang sama yaitu, membawa misi damai dan keselamatan di bumi. "Semua orang berdoa kepada Tuhan, yang penting adalah ketulusan kita dalam berdoa," ujarnya. Diceritakan Ani, dahulu Indonesia penganut ajaran Buddha dari Nepal, dan saat ini mayoritas warganya adalah muslim. Ke depan, diharapkan hubungan baik Indonesia dan Nepal tetap terjalin. Doa bersama dilakukan secara khidmat, sekitar 700 undangan yang terdiri dari tokoh agama, masyarakat, pelajar dan masyarakat umum ikut larut dalam lantunan 'Sutra Tripitaka' yang disuguhkan Ani Choying Drolma melalui nyanyiannya yang merdu dan menyentuh hati. Pada kesempatan yang sama, Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid mengatakan, dia sangat mengapresiasi doa bersama yang dilakukan. Karena itu, dia langsung menyanggupi saat BEC Surabaya, meminta dirinya untuk mendukung acara itu. "Saat ini, sudah tidak relevan lagi bicara perbedaan, apalagi sampai menimbulkan intimidasi dan kekerasan,'' katanya. “Kegiatan doa bersama yang dilakukan di awal tahun ini, saya rasa waktu yang tepat untuk mengawali tahun 2012. Jika semua kelompok dan golongan agama selalu berdoa bersama, saya yakin, dengan kebersamaan ini, Tuhan pasti akan mengabulkan dan memberi perdamaian untuk Indonesia dan dunia”, imbuhnya. (Silahkan baca berita komplitnya di majalah ChinaTown Jakarta by Fitriana Utami Dewi dan Choirul Mahfud)

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More