type='text/javascript'/>

Choirul Mahfud Marsahid

"berbagi adalah ibadah. this web for sharing".

Wednesday, October 19, 2011

Happy Birthday Masjid Cheng Hoo


Masjid Cheng Hoo Surabaya baru saja ulang tahun ke-9. Kebetulan saya memperoleh undangan (VVIP) dari Pak Bambang Sujanto seorang tokoh dibalik berdirinya Masjid Cheng Hoo Surabaya, PITI Jatim dan Yayasan Masjid Cheng Hoo. Undangan tersebut merupakan sesuatu yang spesial. Karena itulah saya menyempatkan hadir di acara tersebut.

Sejak awal 2008 lalu, perkenalan saya dengan Pak Bambang Sujanto dan kawan-kawan Masjid Cheng Hoo (PITI) melalui Cak Sidharta Adhimulya, aktivis multietnis dan koordinator Jaringan Intelektual TAO Liberal Indonesia (JITLI) yang luar biasa kiprah sosial dan lintas agamanya. Lalu berlanjut hingga kini.

Acara ulang tahun Masjid Cheng Hoo lalu cukup berkesan. Walau sederhana, tapi penuh khidmat dan semarak. Karena dirangkai dengan acara Halal Bi Halal untuk menjalin tali kasih silaturahmi dengan masyarakat luas. Ribuan undangan dan pengunjung hanyut dalam suasana kebahagiaan di malam Jumat, 13 Oktober, lalu. Mulai dari pejabat, pengusaha, pengurus dan masyarakat Tionghoa serta warga Surabaya berbaur di halaman Masjid yang terletak di Jl. Gading No 2 Surabaya.

Beberapa undangan yang hadir, diantaranya Wakil Gubernur Jatim, Wali Kota Surabaya, Konjen Amerika, Prancis, Korea, RRC, Jepang, Pimpinan Kepolisian, MUI, Muhammadiyah, NU, Para Ulama, Tokoh Masyarakat, dan Bapak Anton Medan dari Jakarta.
Tidak seperti tahun sebelumnya, acara tahun ini diawali dengan pertunjukan tari dan nyanyian dari kelompok tari “Istana Balita”. Sebagai simbol bahwa usia Masjid Muhammad Cheng Hoo yang berdiri Sembilan tahun lalu itu masih sangat belia. Selain itu, anak batita diartikan sebagai cermin generasi penerus bangsa. Sehingga, perlu adanya wadah pengembangan potensi dan bakat anak seperti kelompok tari.

Secara kronologis, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci al-Quran. Uniknya, pembacaan tersebut diikuti terjemahan dua bahasa, yaitu bahasa Mandarin dan Indonesia. Setelah itu paduan suara dan kelompok tari dari Masjid Cheng Hoo yang menyanyikan tiga lagu, yaitu Indonesia Raya, Pemuda Indonesia dan Assalamu’alaikum. Tak hanya itu, penyanyi cantik, Kemuning, juga ikut menyumbangkan lagu Mars Masjid Muhammad Cheng Hoo versi Indonesia dan mandarin yang memukau pengunjung.

Menurut Ketua Panitia acara, Pak Nur, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada semua pihak yang peduli pada Masjid Cheng Hoo Surabaya. “Setiap tahun Masjid Cheng Hoo merayakan hari ulang tahun. Kali ini, sebagai ungkapan rasa syukur pengurus dan pendiri, sengaja mengundang dan mengajak masyarakat sekitar untuk bisa berbagi kebahagiaan,” katanya.

“Selama ini, keberadaan Masjid Muhammad Cheng Hoo tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tujuan wisata religi sekaligus simbol cinta kasih dan kedamaian bagi semua” Imbuhnya. Hingga kini, Masjid Cheng Hoo Surabaya selalu mendapat kunjungan para wisatawan dari berbagai Negara, seperti Amerika, China, Jepang, Korea, Brunai Darusalam, Malaysia, dan Timur Tengah.

Dalam sambutannya, Jos Soetomo, Ketua Dewan Masjid Cheng Hoo, perayaan HUT ini, bukan saja sebagai bentuk seremonial saja, tetapi juga untuk mengusung semangat Cheng Hoo. Harapannya, bisa terjalin kebersamaan dan kerjasama dalam perbedaan.
“Semua orang bersaudara. Kalau kita semua bisa saling memahami perbedaan dan mendukung satu dengan yang lain, bangsa Indonesia akan bisa maju dan menjadi terdepan,” ujarnya.

HMY. Bambang Sujanto, salah satu pendiri Masjid Cheng Hoo Surabaya, menegaskan bahwa Masjid Cheng Hoo bukan hanya milik warga muslim Tionghoa, tetapi milik semua umat Islam. “Motto kami adalah berdiri di atas semua golongan dan semua adalah saudara” ungkapnya. Masjid yang dibangun selama satu tahun itu luasnya 9 x 11 meter. Walaupun kecil, Masjid Cheng Hoo arsitekturnya memiliki nilai filsafat yang tinggi. Bambang menjelaskan, lebar masjid sengaja dipilih 11 meter karena lebar Kakbah juga 11 meter. Panjang sembilan meter melambangkan wali di tanah Jawa yang ada sembilan.
Pada sisi utara masjid, ada miniatur perahu Cheng Hoo, seorang duta dan ahli pelayaran asal Tiongkok dari Dinasti Ming yang beragama Islam.

“Melalui Masjid Chenghoo ini, semoga masyarakat muslim Tionghoa dan umumnya memperoleh inspirasi dan spirit dalam menebarkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin” harap Bambang Sujanto.

Tulisan ini sekaligus juga sebagai kado ulang tahun masjid Cheng Hoo. Moga jaya dan Cheng Hoo ada di mana-mana seperti dalam bait lagu Masjid Cheng Hoo Surabaya yang dibuat oleh Pak HMY. Bambang Sujanto.***

1 komentar:

subhanallah.....keren juga ternyata ya, sir....... sip..sip... :)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More