type='text/javascript'/>

Choirul Mahfud Marsahid

"berbagi adalah ibadah. this web for sharing".

Saturday, December 03, 2011

Budaya Tionghoa Di Simpang Jalan?


Budaya Tionghoa di Indonesia kembali diperbincangkan. Kali ini, Center for Chinese Indonesian Studies UK Petra Surabaya bekerja sama dengan CCCL dan Yayasan Caraka Mulia yang menggelar acara bincang-bincang tersebut. Topiknya "Budaya Tionghoa di Indonesia".

Meskipun sederhana, acara yang dihelat di ruang Salle France–CCCL Jalan Dinoyo 10, Surabaya, berjalan sukses dan menarik antusiasme publik. Karena menghadirkan pakar Tionghoa yang cukup senior, yakni Claudine Salmon dan Myra Sidharta.

Secara mengejutkan, Pakar studi China dari Prancis Claudine Salmon, mengatakan bahwa asal usul sistem penanggalan China (terutama berkaitan dengan angka tahunnya) merupakan salah satu kontribusi masyarakat Tionghoa Surabaya. Peserta yang hadir pun terpana dan semakin serius menyimak ulasannya.

Claudine mengatakan bahwa keyakinan tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya di sejumlah titik atau sentra kebudayaan Tionghoa di Kota Pahlawan. Diantaranya berlokasi di Rumah Abu, Jalan Karet dekat Kembang Jepun. Anehnya, kata Claudine, sampai sekarang masyarakat Tionghoa di Surabaya terutama kaum muda justru banyak yang tidak tahu-menahu tentang asal-usul imlek yang sebenarnya. “Saya tidak mengetahui kenapa kaum muda Tionghoa kurang tertarik dengan budaya dan tradisi Tionghoa” tanya Claudine.

Aditya Nugraha, peneliti CCIS UK Petra juga membenarkan, kini animo masyarakat Tionghoa di usia muda yang mempelajari sejarah dan kebudayaannya semakin berkurang. “Kemungkinan besar karena sangat gencarnya budaya Barat masuk ke Tanah Air dan kaum muda Tionghoa merasa cocok dengan budaya itu," ungkap Aditya.

Tak salah manakala banyak pihak yang mengatakan bahwa budaya Tionghoa berada di persimpangan jalan. "Kami berharap dari acara semacam ini dapat membantu kaum muda Tionghoa untuk mau menggali lebih dalam budaya dan sejarahnya, minimal yang ada di Surabaya," harapnya.

Terkait dengan hasil penelitian tentang asal usul Imlek, Claudine meyakini setelah menelusuri ke beberapa kawasan hingga ke negeri Tiongkok. "Ya, di Negeri Tirai Bambu tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa imlek adalah produk budaya bangsa di negara tersebut," ungkapnya.

Claudine menambahkan bahwa prasasti tradisi dan budaya Tionghoa di kota Pahlawan juga banyak terekam dalam Klenteng Boen Bio di Surabaya. Gatot Seger Santosa, pengurus Klenteng Boen Bio yang hadir di acara tersebut membenarkan. ”Ya, klenteng Boen Bio termasuk yang mewarisi budaya Tionghoa di daerah ini” imbuhnya.

Myra Sidharta yang juga didaulat sebagai pembicara dalam acara bincang budaya Tionghoa tersebut mengungkap aspek politik kebudayaan Tionghoa di tanah air. Menurut Myra, perkembangan budaya Tionghoa di Indonesia mengalami pasang surut yang cukup berarti. Hal itu terutama dipengaruhi oleh rezim politik di negeri ini.
”Diskriminasi sosial budaya oleh rezim politik era Orde Baru, cukup mempengaruhi dinamika bahasa dan budaya Tionghoa di negeri ini” ungkap Myra.

Tidak hanya itu, Myra juga mengungkap perlakuan deskriminasi terhadap warga Tionghoa yang terjadi sejak zaman penjajahan Belanda. “Pemerintah Belanda telah melakukan kebijakan diskriminasi yang sangat jelas ketika itu dengan memisah pemukiman warga Tionghoa dengan warga pada umumnya” jelas Myra. “Bahkan ketika mendapat hukuman, warga Tionghoa menempati sel yang sama dengan warga biasa. Perlakuan berbeda jika warga Jepang mendapat hukuman ditempatkan sel bersama orang Eropa. Irnoisnya lagi, untuk mengenyam pendidikan juga demikian, harus sekolah khusus tidak boleh di sekolah Belanda” imbuhnya.

Bagi Claudine Salmon dan Myra Sidharta, acara bincang di Surabaya kali ini selain untuk berdiskusi juga ingin berbagi pengalaman dan bertemu kembali dengan berbagai komunitas Tionghoa di Surabaya. “Saya dulu pernah ke Surabaya untuk meneliti Tionghoa, kali ini senang rasanya bisa ke sini lagi” ujar Claudine.*** by Choirul Mahfud

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More